Caracepat mengobati kelinci mencret secara alami - Mau budidaya atau beternak kelinci? eits tahu dulu penyakit mencret berikut ini. Mencret pada kelinci sangat sering terjadi terutama di musim penghujan seperti saat ini. Sedangkan untuk penyebabnya, mencret pada kelinci sangat beragam namun di bawah sudah dirinci secara mendetail dibawah.
Cara Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Ternak Kelinci Hama dan Penyakit Ternak – Ternak kelinci merupakan hewan peliharaan yang membutuhkan perawatan dan kedisiplinan dalam pemeliharaannya. Ketidakdisiplinan peternak dalam menjaga kebersihan kandang dapat menimbulkan kerugian akibat matinya ternak karena serangan penyakit. Kandang dan lingkungan yang kotor akan memicu perkembangan serangga, jamur atau organisme penyebab penyakit pada kelinci. Selain itu, penyakit pada ternak kelinci juga disebabkan karena kebutuhan nutrisi dan gizi tidak terpenuhi dengan baik. 17 Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Ternak Kelinci 1. Penyakit Gudig/Kudis Scabies pada Kelinci Penyakit gudig, kudis atau scabies pada ternak kelinci disebabkan oleh tungau Darcoptes scabies. Bagian tubuh kelinci yang sering diserang penyakit ini adalah tepi telinga. Gejala Penyakit Gudig/Kudis pada Ternak Kelinci a. Gejala serangan tungau Darcoptes scabies terlihat dengan timbulnya bintik-bintik coklat pada bagian tepi telinga. b. Gejala tersebut biasanya akan menjalar ke sekitar mata, hidung dan pangkal kuku jari kaki. c. Pangkal kuku jari kaki kelinci yang terserang akan membengkak dan berwarna kemerahan, d. Jika tidak segera diobati, penyakit gudig akan menjalar keseluruh bagian tubuh kelinci. Pengendalian Penyakit Gudig/Kudis/Scabies pada Kelinci a. Menjaga kebersihan kandang kelinci dan lingkungan sekitarnya, b. Kelinci yang terserang diisolasi agar tidak menular pada kelinci lainnya, c. Mengolesi bagian yang luka menggunakan salep belerang 2-3 kali sehari, d. Pemberian obat wormektin dengan menyuntikkan pada bagian bawah kulit kelinci yang sakit tidak sampai masuk kedalam daging. 2. Penyakit Sembelit pada Kelinci Sembelit atau susah buang air besar pada ternak kelinci disebabkan oleh pemberian pakan kering yang tidak seimbang dengan kebutuhan air. Gejala Sembelit pada Kelinci a. Ternak terlihat gelisah, b. Air kencing sangat sedikit Pengendalian Sembelit pada Kelinci a. Memberi pakan dan minum yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kelinci, b. Memberi pakan hijauan yang mengandung serat tinggi. 3. Penyakit Flu Kelinci Pilek/Influenza Penyakit pilek pada kelinci disebabkan oleh virus/bakteri. Meskipun tergolong penyakit ringan dan tidak berbahaya, namun jika tidak segera diobati dapat berakibat fatal. Lingkungan kandang yang lembab/kurang sinar matahari dapat memicu perkembangbiakan virus/bakteri penyebab flu pada kelinci. Gejala Penyakit Pilek/Flu pada Kelinci a. Nafsu makan ternak kelinci menurun, b. Kelinci mengalami bersin-bersin dan malas bergerak, c. Hidung dan lubang hidung kelinci terlihat basah dan kaki kelinci sering menggaruk bagian tersebut, d. Pada serangan berat dan lama akan menyebabkan peradangan pada rongga hidung dan menyebabkan gangguan pernafasan Sehingga kelinci menjadi lemas dan mati. Pengendalian Penyakit Flu/Pilek pada Ternak Kelinci a. Bagian hidung kelinci penderita diseka menggunakan kain lembut dan air hangat, kemudian dilap hingga kering, b. Kemudian diolesi salep zinooxida dan ternak kelinci dijemur sebentar, c. Atau ditetesi menggunakan obat tetes influenza, d. Kelinci penderita flu/pilek diletakkan pada kandang yang lebih hangat, d. Usahakan kandang kelinci menghadap ke arah timur agar cukup mendapatkan sinar matahari. 4. Penyakit Radang Puting Susu pada Kelinci Susu Membengkak dan Mengeras Mastitis Puting susu atau susu kelinci membengkak dan mengeras biasanya disebabkan oleh tidak keluarnya air susu atau keluar hanya sedikit. Hal tersebut karena anak kelinci yang lahir hanya sedikit atau anak kelinci tidak mau menyusu induknya. Bisa juga disebabkan karena penyapihan yang tidak benar, yaitu terlalu cepat melakukan penyapihan/mendadak sebelum waktunya sehingga air susu yang masih diproduksi tidak keluar. Gejala Puting Susu atau Susu Kelinci Membengkak a. Puting susu ternak kelinci membengkak dan mengeras serta berwarna merah muda, b. Jika dipegang/disentuh terasa panas dan keras, c. Lama-lama kulit disekitar puting susu kelinci berwarna gelap, d. Jika tidak segera diobati, puting susu/susu kelinci bisa pecah. Cara Mengatasi Puting Susu/Susu Kelinci Membengkak dan Mengeras a. Kelinci tidak mau menyusui apabila lingkungan disekitar kandang tidak nyaman dan bising/berisik yang membuat ternak kelinci gelisah. Oleh sebab itu, usahakan agar kandang terasa tenang dan tidak bising. b. Jangan melakukan penyapihan sebelum waktunya, biarkan induk kelinci menyusui sampai waktu normalnya, yaitukurang lebih 40-45 hari, c. Induk kelinci yang sedang menyusui tidak dipindah-pindah tempatnya agar kelinci tidak stres dibiarkan berada pada kandang dimana kelinci tersebut melahirkan. 5. Penyakit Mencret/Diare pada Ternak Kelinci Penyakit mencret/diare pada ternak kelinci sering dianggap hal yang biasa, padahal mencret bisa menyebabkan kematian. Ternak kelinci yang mengalami mencret jika dibiarkan dapat menyebabkan perut kelinci kembung dan tidak jarang mengakibatkan ternak mati. Penyakit mencret/diare pada kelinci bisa disebabkan oleh pakan yang diberikan. Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan ternak kelinci mengalami diare/mencret ; a. Ternak kelinci diberi pakan yang sudah basi, b. Ternak kelinci hanya diberi pakan hijauan yang tinggi kandungan airnya, c. Pakan hijauan diberikan dalam keadaan masih sangat segar, d. Waktu dan jumlah/porsi pakan yang diberikan pada ternak kelinci tidak tetap tidak teratur dalam memberi pakan, e. Memberi pakan tidak seimbang antara pakan berserat kasar dengan pakan tidak berserat serta kadar protein yang tidak seimbang dengan kebutuhan ternak kelinci. Gejala Mencret/Diare pada Ternak Kelinci a. Nafsu makan ternak kelinci menurun atau bahkan hilang nafsu makannya, b. Kelinci malas bergerak, lebih sering diam di pojok/sisi kandang, c. Bulu-bulu tubuh kelinci terlihat kasar, d. Perut kelinci kosong, e. Kotoran encer. Cara Mengobati dan Mencegah Penyakit Diare/Mencret pada Ternak Kelinci a. Memberikan pakan yang seimbang antara pakan berserat dengan pakan tidak berserat, b. Memberikan pakan dengan kadar protein yang sesuai dengan kebutuhan ternak kelinci, c. Pakan hijauan diberikan setelah agak layu, d. Kelinci yang menderita mencret/diare diberi pakan batang dan daun kacang-kacangan yang sudah dikeringkan. Bisa juga dicampur dengan daun pisang kepok yang agak muda, e. Mencampur pakan dari ampas tahu dengan obat mencret manusia dengan dosis yang disesuaikan dengan ukuran tubuh dan usia kelinci, f. Pakan dari ampas tahu harus selalu diganti dengan yang baru, g. Kelinci yang terserang mencret diberi perasan air kunyit melalui mulut dengan dosis 2-3 ml. 6. Cacingan pada Kelinci Cacingan pada kelinci disebabkan oleh cacing pita, Toxocara canis, cacing tambang, cacing gelang, Ancylostama caninum, Uncinaria stenochepala dan cacing cambuk. Cacing parasit tersebut kadang keluar bersama feses/kotoran dan dapat menular ke kelinci lainnya. Gejala Cacingan pada Kelinci a. Nafsu makan ternak kelinci turun/hilang, b. Tubuh kelinci kelihatan kurus, c. Tubuh lemah dan pucat Cara Pengobatan Cacingan pada Kelinci a. Menjaga kebersihan kandang, b. Memberi pakan yang bergizi dan bersih, c. Pemberian obat cacing. 7. Penyakit Radang Mata pada Kelinci Penyebab radang mata pada kelinci bisa karena bakteri, debu, asap atau benda kecil lainnya. Bisa juga karena kelinci suka menggosok-nggosokkan kepala atau pipinya ke dinding kandang/benda keras hingga mengenai mata. Aktifitas ini umumnya terjadi pada kelinci jantan yang sedang birahi. Gejala Radang Mata pada Kelinci – Keluarnya air mata yang menyebabkan bulu disekitarnya basah dan kusam, Cara Pengobatan Radang Mata pada Kelinci a. Pengobatan menggunakan obat tetes mata yang mengandung antibiotik, streptomycin dan penicillin b. Obat diteteskan pada mata kelinci atau dioleskan. 8. Penyakit Berak Darah coccidiosis pada Kelinci Penyebab penyakit berak darah pada ternak kelinci adalah bakteri Isospora bigemina. Penyakit ini menyerang usus dan hati dan bila menyerang anak kelinci resiko kematiannya tinggi. Gejala Penyakit Berak Darah coccidiosis pada Kelinci a. Gejalanya yaitu nafsu makan hilang, b. Tubuh kurus dan bobot badan turun, c. Perut membesar, dan d. Mencret yang bercampur darah. Pengobatan Penyakit Berak Darah coccidiosis pada Kelinci a. Dengan sulfaquinxalin atau obat-obatan berbahan aktif Sulfa lainnya, b. Cara pengobatan dicampur dengan air minum dosis 12 ml per liter air. c. Atau melalui injeksi penicillin, Sulfa Strong dan Oxylin 9. Makan Bulu Kekurangan pakan yang mengandung serat dan mineral bisa menyebabkan kelinci memakan bulunya sendiri atau bulu kelinci lainnya. Biasanya hal ini terjadi pada kelinci muda yang sedang tumbuh dewasa dan dipelihara secara koloni. Gejala ditandai dengan turunnya nafsu makan, bulu menjadi kasar dan terjadi gangguan pencernaan. Pencegahan dilakukan dengan memberi pakan berserat tinggi dan menambahkan garam pada pakan. 10. Penyakit Berak Encer pada Kelinci Enteritis Penyebab penyakit berak encer pada kelinci belum diketahui. Gejala Berak Encer pada Kelinci a. Kelinci kehilangan nafsu makan/nafsu makan turun, b. Kelinci malas bergerak dan badannya lemah, c. Bulu-bulu terlihat kasar, d. Perut kembung dan diare bercampur nanah, e. Kadang-kadang gigi bergeser. Cara Mengobati Berak Encer pada Kelinci – Pemberian larutan chlortetracycline, axytetracycline pada air minum 11. Penyakit Kudis Telinga/Kanker Telinga/Tungau Telinga Kelinci Penyebab penyakit kudis/kanker telinga kelinci adalah kutu Psoroptes cuniculi. Kutu ini hidup dan menyerang permukaan kulit bagian dalam telinga. Gejala Penyakit Kudis Teinga Kelinci Gejalanya yaitu kelinci suka menggeleng-gelengkan kepalanya karena telinga terasa gatal dan sering digaruk sehingga menimbulkan goresan. Kulit telinga bagian dalam keras, bersisik dan berwarna coklat. Cara Pengobatan Kudis Telinga Kelinci – Kudis telinga dapat diobati menggunakan zalf, scabisix 12. Penyakit Sore Hocks Popodermatis Penyakit yang disebut popodermatis ini disebabkan oleh alas kandang yang keras, kasar dan tidak nyaman, kelinci kelibihan berat badan akibat kelainan genetik. Penyakit ini mengakibatkan bulu kaki kelinci terkelupas dan kulit kaki terluka. Gejala Penyakit Sore Hocks Popodermatis pada Kelinci a. Bulu kaki terkelupas, biasanya berbentuk lingkaran, b. Kulit kaki terluka dan terjadi peradangan. Cara Pengendalian dan Pengobatan Penyakit Sore Hocks Popodermatis pada Kelinci a. Membuat alas kandang dari bahan yang halus dan tidak kasar, b. Mengontrol berat badan kelinci, c. Bersihkan luka menggunakan air hangat dengan antiseptik, d. Mengolesi obat luka. 13. Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci Pasteurellosis adalah penyakit gangguan pencernaan pada ternak kelinci. Penyebab penyakit pasteurellosis pada kelinci adalah kuman Pasteurella multocida. Penyakit ini sering menyerang kelinci dewasa, baik jantan maupun betina. Gejala Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci a. Feses/kotoran kelinci berwarna putih, b. Serangan dimulai dari saluran pencernaan bagian atas, c. Infeksi menjalar ke uterus, testicles dan kelenjar susu. Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci a. Selalu membersihkan kandang dari feses/kotoran kelinci, b. Ventilasi kandang yang baik dapat mengurangi timbulnya penyakit penyakit pasteurellosis, c. Memelihara jenis kelinci yang tahan pasteurella dan vaksinasi, d. Pengobatan dengan cara disuntik menggunakan sulfadiazin atau penicillin dengan dosis 1 ml/kg berat badan. 14. Penyakit Radang Paru-paru Pneumonia pada Kelinci Penyakit Penumonia radang paru-paru pada ternak kelinci disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Dan juga kondisi kandang yang terlalu terbuka sehingga ternak sering terkena aliran angin secara langsung, udara lembab, dan pemberian pakan bernutrisi rendah. Gejala Penyakit Radang Paru-paru Pneumonia pada Kelinci a. Kelinci mengalami kesulitan bernafas, b. Sering mengangkat kepala tinggi-tinggi karena kesulitan bernafas, c. Mata dan telinga kebiru–biruan, kadang keluar cairan bernanah, d. Kotoran encer/mencret Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Radang Paru-paru Pneumonia pada Kelinci a. Memelihara kelinci dalam kandang yang tidak terkenan aliran angin secara langsung, b. Ventilasi kandang yang baik sehingga udara didalam kandang selalu segar, c. Memberi pakan yang bergizi, d. Pengobatan dengan Sul-Q-Nox pada makanan atau minuman. 15. Penyakit Bisul pada Kelinci Penyakit bisul pada ternak kelinci disebabkan oleh penggumpalan darah kotor di bawah kulit. Cara pengendalian yaitu dengan mengeluarkan darah kotor melalui pembedahan kemudian diberi obat luka. 16. Penyakit Kulit Kepala Kelinci Penyakit kulit kepala pada kelinci disebabkan oleh jamur. Gejalanya yaitu timbul semacam sisik pada kulit kepala. Pengendalian dengan mengoleskan bubuk belerang. 17. Penyakit Impaction pada Kelinci Penyakit ini merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya sumbatan pada lambung maupun caecum. Sering terjadi pada kelinci muda yang disapih sebelum 3 bulan. Penyebab penyakit ini yaitu stres, kekurangan air, konsumsi makanan yang berlebih dan anak kelinci kekurangan nutrisi. Gejala Penyakit Impaction pada Kelinci a. Perut kelinci tampak membesar, b. Tidak bisa mengeluarkan feses/kotoran, c. Berat badan turun, d. Anus kelinci mengeluarkan seperti gel. Cara Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Impaction pada Kelinci a. Memberi minum yang cukup, b. Memberi pakan dengan kandungan serat 13-20% c. Memberi pakan yang mudah dicerna oleh kelinci. Demikian tentang “17 Penyakit Kelinci, Penyebab, Gejala dan Cara Pengendaliannya“. Semoga bermanfaat… Salam mitalom !!!
DiIndonesia hewan penular utama adalah tikus, melalui kotoran dan air kencingnya. Pada musim hujan, terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia, di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.
. Biasanya bulan desember sampai maret, banyak pertanyaan yang diajukan tentang keluhan banyaknya kelinci yang mati, kelinci tidak mau makan, kelinci anakan kembung dan kelinci indukan mati. Apakah kita termasuk setuju dalam hal ini, antara lain Musim hujan sudah menjadi biasa kelinci akan mudah sakit atau mati Hawa/ angin dingin akan menjadi masalah buat kelinci musim hujan, hijauan banyak yang muda, sehingga kelinci tidak kuat Kelinci tidak tahan pada musim hujan. Tidak bagus memelihara kelinci di musim hujan. Semua komentar itu kelihatannya benar adanya karena pada musim hujan telah terjadi kematian atau penyakit pada kelinci. Mari kita rubah pandangan itu menjadi Kita tingkatkan kasih sayang kita pada kelinci, kalau kelinci kelihatan kedinginan, perlu kita beri tirai agar tidak kedinginan, dan kelinci dibuat nyaman. Makanan pada musim dingin, volume pakan harus ditambah, terutama yang mengandung protein tinggi dan karbohidrat Kelinci dimusim dingin, berlu ditambah tambahan vitamin, yaitu vit B, Vit A dan harus diberi vi C., paling tidak dua minggu sekali Berilah asupan bakteri untuk penyeimbangan jumlah imbangan bakteri positif dan negatif, agar ketahanan dan daya tahan tubuh kelinci meningkat. bisa pakai GMP Khususnya malam hari, berilah tambahan penerangan lebih terang dan tambahan makanan hijauan, terutama jam 10 malam. Jangan biasa memberikan pakan yang basah pada musim dingin, misalnya maaf ampas tahu, ampas tapioka, tidak masalah katul atau bahan yang lain berujud mess diberi air matang dan diaduk, Untuk pendukung, disarankan Usahakan dibawah kandang jangan ada air atau becek, bila perlu di pel atau di sapu biar bersih. Jangan ada kotoran banyak menempel pada lantai kandang. Ventilasi udara bisa dikurangi, tetapi ditambah sinar matahari masuk, misalnya menggunakan asbes plastik atau genting kaca. Setiap sebelum memberi pakan, pakan lama harus dibersihkan bla perlu tempat dicuci agar tidak tejadi fermentasi atau jamur yang berkembang. Air minum pagi dan sore wajib diganti, jangan hanya di tambah minum. Buatlah jadwal rutin dan tepat ke kadang kelinci untuk mengurusnya. Setalah melakukan hal tersebut, semoga tida terjadi lagi masalah kelinci. Semoga 10 Maret 2011 - Posted by Tentang Prestasi
SeranganKelinci Mati Mendadak Tanpa Tanda Sakit Mitos Memberi Air Minum Pada Kelinci Kelinci Mati Pada Musim hujan Musim hujan membawa perubahan terutama pada suhu dan kelembaban rata-rata udara. Keadaan ini tentunya tidak berpengeruh bagi kelinci tapi berdampak sangat baik untuk perkembangan berbagai macam protozoa, bakteri dan juga virus.
.- Penyakit kelinci saat musim hujan Pada bulan Oktober - Maret seringkali kita mendengar banyak kelinci mati, bukan hanya kelinci anakan tetapi juga indukan? Mengapa? Apakah karena hujan?. Jawabannya hujan bukan penyebab, toh kelinci tidak kehujanan. Tetapi bahwa efek dari hujan pada rumput atau situasi kandang lembab basah seringkali menimbulkan penyakit, terutama penyakit dari Protozoa eimeria. Bahkan kelinci dewasa yang kebetulan daya tubuhnya kurang kuat ikut-ikutan terkena dampaknya. Bagaimana kita mengatasinya? Bukan obat yang kita cari, melainkan beberapa solusi berikut ini 1. Hati-hati dengan rumput. Rumput basah apalagi jika kehujanan gerimis itu tidak membersihkan kotoran debu secara total, melainkan justru menambah kotor. Terutama rumput yang berada di area industri atau perkotaan kotoran semakin akut karena sering kena debu kendaraan. Saat merumput usahakan pada siang hari setelah jam 11 siang setelah bakteri pada turun karena dihantam panas matahari. 2. kalaupun dapat rumput kering dan kotor karena banyak debu menempel tidak ada salahnya mencuci. Ini lebih aman. Masukkan rumput pada ember, beri air bersih terus diinjak-injak. Lihatlah, air akan menghitam pekat. Kita akan melihat betapa makanan untuk hewan kesayangan kita itu ternyata kotor penuh yang sering menyebabkan beberapa bakteri, terutama eimeria menyusup ke perut. Akibatnya perut kelinci tidak normal pencernaannya, lalu tumbuh gas yang menghambat laju feses keluar dan terus menggelembung. 3. Kandang lembab mestinya dihindarkan karena di sana juga muncul bakteri. Bisa jadi nanti bakteri menempel di makanan, minuman atau bahkan melalui udara. Kandang mesti rajin dibersihkan sampai bersih, usahakan pagi hari antara jam 7-9 terkena sinar matarari, minimal setengah jam. Jika tiga hal ini saja disadari sebagai sesuatu yang penting, niscaya kita akan terhindar dari kematian. Tetapi jika sudah sakit bagaimana? Cara Pencegahan Penyakit Kelinci Saat Musim Hujan Tentu kita akan bicara masalah pengobatan.
Penyakitini berpotensi muncul di musim hujan karena sumber-sumber air minum tercemar akibat banjir. Ketika terjadi banjir, biasanya sarana dan prasarana pengungsian hanya memiliki fasilitas terbatas. Selain itu kebersihan sarana tersebut biasanya kurang terjaga karena dipakai bersama-sama. Air bersih pun acap tak tersedia.
Jika tidak segera ditangani, pengidapnya dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia, pleuritis, miokarditis peradangan otot jantung, gagal jantung akut, bahkan kematian. 4. Demam berdarah dengue DBD atau demam berdarah dengue adalah salah satu jenis penyakit menular musim hujan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Demam berdarah disebut sebagai penyakit “break-bone” karena terkadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang serasa retak. Demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba shock, bahkan kematian. 5. Malaria Malaria adalah penyakit berbahaya akibat infeksi parasit plasmodium yang menular melalui gigitan nyamuk anopheles. Penularan penyakit ini biasanya meningkat pada saat musim hujan dan berlanjut setelahnya. Bila tidak ditangani segera, malaria dapat berkembang dan berisiko mengancam nyawa seseorang yang mengalami. Malaria terutama perlu diwaspadai di area timur Indonesia seperti provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. 6. Leptospirosis Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Leptospira interrogans. Penyakit musim hujan ini “cukup populer” terjadi di Indonesia, biasanya dikenal sebagai penyakit kencing tikus. Anda bisa terkena penyakit penyakit ini karena menyentuh tanah atau air, tanah basah, atau tanaman yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi. Selain tikus, hewan yang paling sering menularkan leptospirosis adalah sapi, babi, anjing, reptil dan hewan amfibi, serta hewan pengerat lainnya. Demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis sakit, dan sakit perut adalah gejala yang menandai penyakit ini. Pada kasus tertentu, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan. Tips mengatasi penyakit musim hujan Saat Anda mengalami beberapa penyakit musim hujan, biasanya kebutuhan cairan Anda akan meningkat. Terutama jika Anda merasakan demam, mengalami diare, dan muntah-muntah. Apa yang harus dilakukan agar Anda tidak kekurangan cairan? Pada orang dewasa normal, kebutuhan cairan tubuh yang disarankan berkisar 2-2,5 liter perhari. Jika dibagi berdasarkan jenis kelamin, maka wanita dewasa disarankan untuk minum sekitar 1,6 liter. Sedangkan, pria disarankan untuk minum 2 liter tiap hari. Cairan tubuh kita tidak hanya mengandung air, tetapi juga ion. Menjaga keseimbangan ion tubuh juga penting agar metabolisme tubuh tetap optimal. Selain itu, untuk menghindari penyakit akibat kontaminasi makanan, biasakan pula cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
DBDmenjadi perhatian kita semua pada musim hujan, maka jaga lingkungan untuk antisipasi," ujar Tanti kepada wartawan, Rabu (22/10/2020). Masyarakat perlu menjaga kesehatan dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan demam berdarah. Baca juga: Guru, Pegawai Stasiun, hingga Petugas Damkar Juga Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 di Bekasi
– Saat memasuki musim hujan tiba, kiranya penting bagi siapa saja untuk senantiasa menjaga atau bahkan meningkatkan daya tahan tubuh. Pasalnya, beberapa penyakit yang cenderung mudah menular atau menyebar pada musim lagi, jika hujan yang mengguyur menyebabkan banjir. Baca juga 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah DBD Berikut ini adalah beragam penyakit yang patut diwaspadai saat musim hujan Dokter menjelaskan penyakit tipes bisa menyebabkan kematian. Namun, dengan pengobatan tepat dan cepat, penyakit ini mudah disembuhkan. 1. Diare Diare adalah penyakit yang sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu personal hygine. Pada saat musim hujan dengan curah hujan tinggi, maka potensi bajir meningkat. Sementara, banjir berkaitan erat dengan kebersihan. Di mana, pada saat banjir, sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan ikut tercemar. Dengan demikian, ketersediaan air bersih menjadi terbatas dan potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat. Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan Kemenkes, untuk menanggulangi penyakit diare, masyarakat disarankan untuk tetap waspada dengan melakukan beberapa hal berikut Membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan dan setelah buang air besar BAB Merebus air minum hingga mendidih Menjaga kebersihan lingkungan Hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal Segera hubungi petugas kesehatan terdekat bila mengalami gejala diare Baca juga 5 Penyebab Sering Diare pada Malam Hari yang Perlu Diwaspadai 2. Demam berdarah Selain diare, penyakit demam berdarah dengue DBD juga menjadi salah satu penyakit yang patut diwaspadai pada saat musim hujan. Hal itu dikarenakan, pada musim hujan besar kemungkinan akan terjadi peningkatan jumlah tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti. Di mana, ketika hujan, akan ada semakin banyak genangan air dan sampah yang dapat memicu berkembang biaknya nyamuk pembawa virus dengue tersebut. Guna mencegah atau mengatasi persoalan DBD saat musim hujan, masyarakat pn disarankan melakukan beberapa hal berikut Berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3M yaitu, mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teraturm dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat Segera membawa anggota keluarga ke fasilitas kesehatan jika mengalami sakit dengan gejala panas tinggi yang tidak jelas sebabnya, disertai adanya tanda-tanda perdarahan Baca juga 3 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Demam Berdarah DBD 3. Leptospirosis Penyakit leptospirosis adalah salah satu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans dan ditularkan melalui hewan. Di Indonesia, hewan yang kebanyakan dapat menularkan penyakit tersebut adalah tikus, melalui kotoran air seseorang berada di sekitar tanah atau air tempat hewan yang terinfeksi buang air, kuman dapat menyerang tubuh mereka melalui luka di kulit, seperti goresan, luka terbuka, termasuk luka yang sudah mulai kering. Bakteri Leptospira juga bisa masuk melalui hidung, mulut, atau alat kelamin. Berikut ini adalah langka-langkah untuk mengantisipasi penyakit Leptospirosis Menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan hindari bermain air pada saat banjir, terutama pada saat memiliki luka Gunakan pelindung misalnya sepatu bila ke daerah banjir Segera berobat ke sarana kesehatan apabila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala disertai menggigil Baca juga 10 Gejala Leptospirosis, Penyakit yang Sering Muncul Saat Musim Hujan 4. Infeksi saluran pernapasan akut ISPA ISPA termasuk juga penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan. ISPA dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dari penyakit ini, yakni batuk dan demam yang bisa disertai dengan sesak napas hingga nyeri dada. Berikut ini cara mengatasi ISPA yang dapat dilakukan Cukup istirahat Pengobatan simtomatis sesuai gejala Meningkatkan daya tahan tubuh Menutup mulut ketika batuk dan tidak meludah sembarangan agar orang di sekitar tidak tertular oleh penyakit Salah satu tempat yang dapat menimbulkan terjangkitnya penyakit ISPA saat musim hujan adalah pengungsian, karena di sana banyak orang berkumpul. Baca juga 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik 5. Penyakit kulit Masalah kesehatan lain yang sering muncul pada musim hujan dan banjir adalah penyakit kulit, bisa berupa infeksi atau alergi. Gangguan kesehatan ini pada dasarnya dapat terjadi karena kebersihan yang tidak terjaga dengan baik. Berikut ini cara mencegah dan mengatasi penyakit kulit yang rawan terjadi saat musim hujan Selalu menjaga kebersihan kulit dan lingkungan Gunakan pelembab untuk mencegah kulit menjadi kering dan kusam Penyakit kulit yang muncul akibat infeksi jamur bisa diobati dengan obat salep antijamur atau antibiotik sesuai saran dokter Baca juga 10 Cara Mengatasi Kulit Kering secara Alami 6. Demam tifoid atau tipes Tifus atau tipes adalah penyakit yang perlu juga diwaspadai oleh masyarakat saat memasuki musim hujan. Faktor kebersihan makanan memegang peranan penting dalam terjangkitnya penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella typhi ini. Selain itu dapat terjadi perburukan penyakit kronik yang memang sudah diderita sebelumnya, karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan yang menimbulkan banjir. Baca juga 10 Gejala Tipes pada Anak dan Cara Mengobatinya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Janganmembeli kelinci anakan di bawah umur 2 bulan. Itu akan mengakibatkan kelinci mudah mati karena kekebalan tubuhnya rentan. Jangan percaya bahwa musim hujan banyak mengakibatkan kematian. Bukan soal musim hujannya, tetapi kelembabab dan kebersihan yang jadi masalah. Kalau bisa ditangani secara baik dijamin tidak akan banyak kematian
JAKARTA, - Cuaca yang basah, atau saat hujan biasanya disukai oleh tanaman. Namun, hujan yang berlebihan pada tanaman dapat menyebabkan penyakit melalui bakteri dan jamur patogen yang disebabkan oleh kelembaban jangka panjang pada dedaunan dan dari Gardening Know How, Senin 7/12/2020, pengaruh cuaca hujan yang terus menerus akan mengakibatkan tanaman bintik-bintik pada dedaunan, pembusukan pada daun, batang, atau buah, dan layu. Baca juga Kenapa Daun Tanaman Hias Gosong dan Seperti Terbakar? Bahkan, pada kasus yang parah bisa mengakibatkan kematian seluruh tanaman. Hujan yang ekstrim juga dapat menghalangin penyerbuk yang memengaruhi tanaman mekar dan berbuah. Biasanya, penyakit yang akan menyerang tanaman di musim hujan adalah jamur antraknosa. Jamur ini akan menyebar melalui cabang bawah kemudian bertahap menyerang ke pohon. Untuk mengatasinya, keruk dan buang sisa pohon selama musim tanam dan musim gugur. Pangkas di musim dingin atau hujan untuk meningkatkan aliran udara dan menghilangkan bagian yang terinfeksi. Baca juga Simak, 5 Ide Menggantung Tanaman Hias Selain itu, semprotan fungisida dapat menjadi solusi lainnya, namun lebih efektif disemprotkan ke pohon besar. Berbagai PenyakitPenyakit lainnya yang sering menyerang tanaman di musim hujan adalah jamur tepung. Jamur tepung adalah penyakit umum lainnya yang disebabkan oleh hujan yang berlebihan. Tanaman yang terkena jamur ini memiliki noda seperti tepung putih pada permukaan daun. Jamur ini juga menginfeksi daun lama dan baru. Sinar matahari dan panas akan membunuh jamur ini atau bisa menggunakan minyak nimba, sulfur, bikarbonat, fungisida organik dengan Bacillius subtillis atau fungisida sintetis untuk mengatasinya. Selain itu, tanaman juga bisa terjangkit jamur keropeng apel. Jamur keropeng apel menyebabkan daun melengkung dan menghitam serta bintik hitam yang muncul pada daun semak mawar selama musim hujan. Penyakit hawar api juga dapat singgah di tanaman saat musi hujan. Hawar api adalah penyakit bakteri yang menyerang pohon buah-buahan, seperti pir dan apel. Pencegahan Penyakit mudah menyebar dari satu tanaman ke tanaman lainnya saat daun basah, jadi hindari pemangkasan atau pemanenan sampai dedaunan mengering. Baca juga Cara Merawat Tanaman Hias Poinsettia atau Kastuba Merah Pangkas tanaman untuk meningkatkan aerasi dan menambah waktu kering setelah hujan lebat atau pagi yang lembab. Selain itu, perbaiki drainase tanah dan tanam di gundukan yang ditinggikan. Jika menemukan tanaman yang terinfeksi, segera pangkas dan buang untuk mencegah penyebarannya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Masalahkesehatan lain yang sering muncul pada musim hujan adalah penyakit kulit, bisa berupa infeksi atau alergi. Gangguan kesehatan ini pada dasarnya dapat terjadi karena kebersihan yang tidak
Jakarta - Musim hujan mulai melanda sejumlah daerah di Indonesia. Hujan yang mengguyur terus menerus tak jarang menimbulkan banjir di sejumlah daerah. Seperti wilayah Ibu Kota, hujan yang mengguyur deras beberapa hari terakhir ini, mengakibatkan sejumlah daerah di Jakarta tergenang sedikit warga yang akhirnya terpaksa mengungsi akibat banjir. Namun, musim hujan juga perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan sejumlah penyakit. Dikutip dari laman Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, berikut ini sejumlah penyakit yang dapat muncul ketika musim hujan melandaDiareDemam berdarahPenyakit leptospirosis atau demam banjir yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang menginfeksi manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir mata atau luka lecet pada bagian Saluran Pernapasan Akut ISPAPenyakit kulitPenyakit saluran cerna lain, seperti demam tifoidMemburuknya penyakit kronis karena penurunan daya tahan tubuh seseorang akibat musim hujan yang Pencegahan penyakit saat musim hujan Simak Video "Hanya 55% Ibu Hamil yang Dites HIV, Kemenkes Sebagian Tak Dapat Izin Suami" [GambasVideo 20detik]
0PCQPwR. ud977aecqf.pages.dev/253ud977aecqf.pages.dev/294ud977aecqf.pages.dev/354ud977aecqf.pages.dev/5ud977aecqf.pages.dev/275ud977aecqf.pages.dev/190ud977aecqf.pages.dev/319ud977aecqf.pages.dev/302ud977aecqf.pages.dev/203
penyakit kelinci di musim hujan